
Kiai Haji (KH) Imaduddin Utsman al-Bantani adalah seorang ulama asal Banten yang dikenal karena penelitiannya yang kontroversial mengenai nasab Ba’alawi, yaitu klaim keturunan Nabi Muhammad SAW yang dipegang oleh komunitas habaib.
Penelitian dan Klaim Kontroversial
Pada Oktober 2022, KH Imaduddin mempublikasikan penelitian yang mempertanyakan keabsahan nasab Ba’alawi. Beliau meneliti kitab-kitab nasab dari abad ke-5 hingga ke-10 Hijriyah dan menemukan bahwa nama ‘Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir, yang dianggap sebagai leluhur utama Ba’alawi, tidak tercantum dalam sumber-sumber awal tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang validitas klaim keturunan Nabi oleh komunitas Ba’alawi.
Respon dan Debat Publik
Penelitian KH Imaduddin memicu perdebatan luas di kalangan ulama dan komunitas habaib. Banyak habaib dan pendukungnya memberikan tanggapan untuk membela keabsahan nasab mereka. Sebagai contoh, Habib Rizieq Shihab menekankan bahwa Ahmad bin ‘Isa adalah keturunan Nabi yang sah, meskipun KH Imaduddin tidak mempertanyakan hal tersebut, melainkan fokus pada keturunan berikutnya.
Penggunaan Tes DNA
Selain analisis terhadap kitab-kitab nasab, KH Imaduddin juga merujuk pada hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa beberapa individu dari klan Ba’alawi memiliki haplogroup G, yang berbeda dari haplogroup yang umumnya diasosiasikan dengan Bani Hasyim, yaitu haplogroup J1. Temuan ini menambah kompleksitas dalam perdebatan mengenai keabsahan nasab Ba’alawi.
Dampak dan Kontroversi
Akibat pandangannya, KH Imaduddin menghadapi berbagai penolakan dan kontroversi. Beberapa ceramahnya dibatalkan karena dianggap dapat memecah belah umat. Meskipun demikian, beliau tetap teguh pada pendiriannya dan terus mempublikasikan hasil penelitiannya melalui berbagai tulisan dan ceramah.
Kesimpulan
Penelitian KH Imaduddin Utsman al-Bantani mengenai nasab Ba’alawi telah membuka diskusi dan perdebatan signifikan dalam komunitas Muslim Indonesia. Meskipun kontroversial, upayanya menyoroti pentingnya verifikasi sejarah dan genealogi dalam memahami klaim keturunan, khususnya yang berkaitan dengan garis keturunan Nabi Muhammad SAW.