Azahari Hassim

Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu tafsir Ahlus Sunnah yang paling populer dan banyak digunakan, karena berbasis pada tafsir bil ma’tsur (tafsir dengan riwayat hadis, atsar sahabat, dan tabi’in). Dalam edisi 3 jilid yang merupakan ringkasan dari versi aslinya, banyak hadis yang dikutip oleh Ibnu Katsir, tetapi tidak semua hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir berderajat sahih.
🔍 Derajat Hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir
Hadis-hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir bisa dikategorikan sebagai berikut:
1. Hadis Shahih
• Banyak hadis yang dikutip dari Shahih Bukhari dan Muslim, yang tentunya muttafaq alaih (disepakati kesahihannya).
• Juga terdapat hadis sahih dari Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah yang memiliki sanad kuat.
2. Hadis Hasan
• Sebagian hadis memiliki sanad yang tidak sampai derajat sahih, tetapi tetap bisa diterima karena sanadnya tidak terlalu lemah.
3. Hadis Dhaif (Lemah)
• Ada hadis dengan perawi yang lemah, tetapi tetap dikutip dalam tafsir karena adanya penguat dari jalur lain atau karena digunakan dalam tafsir secara ijtihad.
4. Hadis Maudhu’ (Palsu)
• Meskipun sangat jarang, ada beberapa hadis yang dinilai maudhu’ (palsu) oleh para ahli hadis, tetapi tetap dikutip dalam rangka menyebutkan berbagai pendapat yang ada.
• Ibnu Katsir biasanya menunjukkan kelemahan hadis tersebut, tetapi ada juga yang beliau kutip tanpa komentar.
🛠 Takhrij Hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir
Banyak ulama telah melakukan takhrij hadis-hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir untuk menentukan mana yang sahih, hasan, dhaif, atau bahkan maudhu’. Beberapa di antaranya:
1. Syaikh Nasiruddin Al-Albani
• Dalam berbagai kitabnya seperti Silsilah Hadits Dha’if dan Irwa’ Al-Ghalil, Al-Albani menilai beberapa hadis yang ada dalam Tafsir Ibnu Katsir.
2. Syaikh Ahmad Syakir
• Seorang ahli hadis yang juga melakukan penelitian terhadap beberapa hadis yang dikutip oleh Ibnu Katsir.
3. Syaikh Syuaib Al-Arnauth
• Dalam tahqiq kitab-kitab tafsir dan hadis, beliau juga banyak meneliti sanad hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir.
4. Tahqiq dari Darus Salam (versi Arab & Inggris)
• Salah satu edisi terbaik yang sudah diberi catatan takhrij hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir.
📌 Contoh Hadis dan Derajatnya dalam Tafsir Ibnu Katsir
Beberapa contoh hadis yang terdapat dalam Tafsir Ibnu Katsir beserta derajatnya:
1. Hadis tentang Tafsir Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
• Riwayat dari Abu Hurairah bahwa setan mengajarkan ayat kursi sebagai perlindungan dari setan.
• Hadis ini shahih, diriwayatkan oleh Bukhari (2311).
2. Hadis tentang 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab (QS. Al-Waqi’ah: 10-11)
• Riwayat dari Ibnu Abbas, Nabi ﷺ bersabda tentang orang-orang yang bertawakal tanpa ruqyah dan tanpa meminta pengobatan syirik.
• Shahih, diriwayatkan dalam Muslim (218), Bukhari (6541).
3. Hadis Isra’ Mi’raj (QS. Al-Isra’: 1)
• Ibnu Katsir mengutip beberapa riwayat tentang Nabi melihat Allah saat Mi’raj, tetapi sebagian riwayatnya dhaif.
• Hadis shahih: Riwayat dari Aisyah menolak klaim bahwa Nabi ﷺ melihat Allah dengan mata kepala (Muslim 177).
• Hadis dhaif: Beberapa riwayat tentang Nabi melihat Allah secara langsung dikritik oleh ahli hadis.
4. Hadis tentang Makna “Bismillah” (QS. Al-Fatihah: 1)
• Hadis: “Setiap perkara yang tidak diawali dengan Bismillah, maka terputus keberkahannya.”
• Dhaif, disebutkan dalam beberapa kitab hadis tetapi sanadnya lemah.
5. Hadis tentang Kelebihan Surah Yasin (QS. Yasin: 1-2)
• Hadis: “Yasin adalah jantung Al-Qur’an, siapa yang membacanya akan mendapatkan pahala setara membaca seluruh Al-Qur’an.”
• Dhaif, dinilai lemah oleh Al-Albani dan ulama hadis lainnya.
📢 Kesimpulan
✔ Tafsir Ibnu Katsir mengandung banyak hadis shahih dan hasan, terutama yang berasal dari Bukhari & Muslim.
✔ Beberapa hadis dhaif juga ada, tetapi Ibnu Katsir sering kali memberikan komentar tentang kelemahannya.
✔ Terdapat sebagian kecil hadis yang dianggap maudhu’ (palsu), tetapi biasanya hanya sebagai referensi pendapat lain.
✔ Takhrij hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir sudah dilakukan oleh banyak ulama, seperti Al-Albani, Ahmad Syakir, dan Syuaib Al-Arnauth.